Politisi Golkar itu menambahkan, kondisi banjir kerap memicu kepanikan di masyarakat, terutama bagi anak-anak. Ia menilai, jika tidak ada pemahaman mengenai mitigasi atau cara penyelamatan diri, situasi tersebut bisa sangat berbahaya.

Oleh karena itu kata dia, ada mitigasi dari BPPD, karena mampu memberikan masukan yang sangat baik untuk melatih anak-anak ini bagaimana menghadapi bencana.

“Tidak hanya menyelamatkan diri sendiri, tetapi juga bisa menolong orang lain,” jelasnya.

Ia berharap kegiatan pelatihan kebencanaan ini dapat benar-benar dimaksimalkan oleh peserta, terutama anak-anak.

Pemerintah kota, lanjutnya, akan terus mendukung penuh berbagai program yang berkaitan dengan mitigasi maupun penyelamatan saat terjadi bencana.

Bukan hanya masalah banjir, tapi juga bencana lain seperti gempa bumi, kebakaran, dan sebagainya.

“Jalur evakuasi di sekolah-sekolah harus jelas, ada tanda-tanda alur, ada titik kumpul (meeting point), sehingga anak-anak tahu harus ke mana saat bencana terjadi,” tutup Appi.

Sedangkan, Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menyampaikan apresiasi sekaligus dukungannya atas peluncuran program inovasi SALAMA yang digagas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar.

Program ini dinilai sebagai langkah nyata dalam membangun budaya sadar bencana sejak dini.

“Program SALAMA ini merupakan langkah nyata yang sangat penting dalam membangun budaya sadar bencana sejak dini, khususnya di kalangan anak-anak sekolah,” katanya.

“Dengan adanya program ini, kita berharap generasi muda di Makassar memiliki pengetahuan, kesiapan, dan keberanian untuk menghadapi situasi darurat dengan bijak,” tambah ujar Aliyah.

Menurut Aliyah, keberadaan SALAMA menjadi bukti komitmen pemerintah daerah untuk menciptakan masyarakat yang tangguh menghadapi bencana.

Politisi Demokrat itu menegaskan, Pemerintah Kota Makassar akan terus memberikan dukungan penuh terhadap berbagai inovasi yang mendorong kesiapsiagaan dan keselamatan warga.

YouTube player