MAKASSAR – Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin (Unhas) menyelenggarakan pelatihan publikasi internasional bereputasi, bertempat di Hotel Grand Tulip, pada Sabtu (6/08). Kegiatan itu merupakan upaya peningkatan kualitas dan kapasitas individu dosen Departemen Ilmu Komunikasi untuk mendukung komitmen Unhas sebagai World Class University.

“Publikasi internasional sangat penting untuk dilakukan oleh dosen untuk meningkatkan sitasi dan meningkatkan reputasi universitas. Selain itu, juga sebagai penunjang kinerja dosen,” kata Dekan FISIP Unhas Dr. Phil. Sukri, PhD.
Ditambahkan, sivitas akademika Departemen Ilmu Komunikasi Unhas merupakan sumber daya yang juga dituntut untuk memiliki kemampuan yang lebih dari peneliti biasa karena kapasitasnya yang lebih intens berinteraksi dengan ilmu pengetahuan.

Menurutnya, dosen harus mampu mengaktualisasikan kompetensinya bukan sekedar kegiatan penelitian, tetapi mampu untuk menulis hasil penelitian tersebut dalam media publikasi yang terindex scopus.

“Diseminasi hasil penelitian tidak dapat dipisahkan dari kegiatan penelitian secara keseluruhan. Diseminasi dapat digunakan sebagai indikator kualitas penelitian melalui publikasi secara berkala dan bermutu,” lanjutnya.

Kunto Adi Wibowo, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran (Unpad) selaku pemateri memberikan beberapa tips dan trik untuk dapat menembus publikasi pada jurnal internasional bereputasi. Dosen yang salah satu fokus penelitiannya mengenai hoax dan missinformasi ini juga memberikan informasi mengenai etika dalam melakukan publikasi.

“Melakukan publikasi itu membutuhkan komitmen yang kuat dan jangan mudah putus asa,” pesan Kunto.
Dalam pelatihan tersebut, segenap dosen Ilmu Komunikasi Unhas juga dibekali informasi terbaru prihal sinkronisasi Sinta Ver 3.0 untuk kepentingan penelitian, pengabdian dan pangkat dosen.

Andi Dirpan dari PMC LP2M Unhas selaku pemateri pada sesi ini juga turut membahas kebijakan pemerintah terbaru terkait publikasi bagi tenaga pendidik. “Yang terbaru dari Sinta Ver 3.0 ini, kita sekarang bisa melakukan update dan sinkronisasi secara mandiri,” jelas Andi.