MAKASSAR – Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Makassar, Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Sulsel menerima kunjungan dari Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) Republik Indonesia. Setwapres RI berkunjung terkait permasalahan pengungsi luar negeri yang berada di Makassar. 

Baca Juga : Jamwas Kejagung RI Berkunjung Ke Butta Turatea, Disambut Dengan Adat Angngaru

Kunjungan ini dimulai dengan rapat bersama Satuan Tugas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (Satgas PPLN). Rapat yang dilaksanakan di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar ini dihadiri oleh International Organization for Migration (IOM), United Nations High Commissioner for Refugees (UNCHR), Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Dinas Sosial, Dukcapil, Disdik dan Rudenim Makassar. 

Protection Associate UNHCR, Yance Tamalea mengatakan jumlah pengungsi cukup banyak, sedangkan negara penerima suaka saat ini hanya ada dua.

“Jumlah ini cukup banyak, sementara negara penerima suaka saat ini hanya dua yaitu Australia dan Kanada. Kondisi ini memerlukan adanya dukungan dari pihak terkait guna pengembangan skill pengungsi, Draft UU pendidikan juga sudah masuk di DPR untuk masalah pendidikan anak pengungsi,” ujarnya.

Dalam rapat, beberapa permasalahan pengungsi yang menjadi perhatian khusus pemerintah antara lain: dampak pernikahan antara pengungsi dan WNI, kekerasan dalam rumah tangga sesama pengungsi, pendidikan anak pengungsi, serta pengungsi yang melanggar hukum dan pengungsi yang ditahan di Rutan/Lapas. 

Analis Kebijakan Madya Sekretariat Wakil Presiden, Amri Kusumawardana mengapresiasi kinerja pihak terkait yang tetap memberikan pelayanan terbaik kepada pengungsi 

“Kami sangat mengapresiasi kinerja seluruh pihak terkait dalam penanganan pengungsi yang tetap memberikan pelayanan terbaik kepada pengungsi. Terkait regulasi, kami akan menindaklanjuti aturan yang masih perlu dibenahi, menjadi PR bagi kami,” ujarnya.  

Agenda selanjutnya, seluruh rombongan Setwapres berkunjung ke Rudenim Makassar untuk melihat sarana dan prasarana dimana Rudenim menjadi ujung tombak dalam penanganan pengungsi. 

Rombongan Setwapres mengunjungi seluruh sarana dan prasarana Rudenim Makassar. Dalam kunjungannya ke blok deteni, Rombongan Setwapres berbincang dengan deteni yang berada di Rudenim Makassar. Mulai dari kebutuhan deteni sampai alur kunjungan deteni. 

Kepala Rumah Detensi Imigrasi Makassar, Alimuddin mengucapkan terima kasih atas kunjungan Setwapres.

“Kami berterimakasih dengan adanya kunjungan Setwapres, harapan kami pemerintah pusat dapat segera menindaklanjuti regulasi yang dibutuhkan terhadap pengungsi yang berada di Indonesia,” ujarnya.

Menurut data UNHCR, pengungsi di Makassar saat ini berjumlah 1.621 pengungsi termasuk pengungsi mandiri.