RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Word TB Day atau Hari Tuberculosis (TB) se-Dunia yang diperingati setiap tanggal 24 Maret, dijadikan momentum oleh Yayasan Masyarakat Peduli Tuberkulosis (Yamali TB) Sulawesi Selatan untuk merefleksikan gerakan Indonesia akhiri Tuberkulosis. Bersama Komunitas, Yamali TB bertekad terus bergerak dan berdaya untuk menjalankan misi kemanusiaan guna memutus mata rantai penyakit menular tersebut.

TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Berdasarkan data yang dirilis oleh World Health Organization (WHO) Global TB Report, ada 834.000 insiden (kasus baru) di Indonesia pada 2010 yang meningkat menjadi 842.000 di tahun 2019 dan puncaknya mencapai 1.060.000 kasus pada 2023.

Ketua Yamali TB, Kasri Riswadi menjelaskan bahwa persoalan TBC harus terus menjadi perhatian bersama, mengingat bahwa penyakit yang telah ditemukan 1882 itu masih menjadi persoalan, khususnya di Indonesia yang menargetkan eliminasi TBC sebelum tahun 2030.

“Kini hanya tersisa enam tahun lagi untuk mencapai target Eliminasi TBC di Indonesia. Karenanya, kita menyerukan kepada semua pihak yang terlibat dalam perjuangan melawan TBC untuk bersatu melipatgandakan upaya mengakhiri TBC,” ungkap Kasri, melalui keterangan tertulisnya, Ahad (24/3/2024).

Yamali TB sendiri melakukan serangkaian kegiatan pada momentum peringatan hari TBC tahun ini. Diawali dengan kampanye terbuka diiringi pemeriksaaan kesehatan gratis dan sikrining gejala TBC di lapangan Syekh Yusuf Gowa, pada tanggal 24 Maret.

Kemudian secara berkala melakukan kampanye digital dan roadshow ke media Radio dan Televisi lokal untuk bincang isu TBC, sensitisasi TBC dan sharing TBC ke instansi pendidikan dan kelompok masyarakat, serta dialog komunitas dan sikrining TBC serentak di Kota Makassar, Kab Gowa, Maros, Jeneponto, Bulukumba, Bone, Wajo, Sidrap, dan Pinrang. Rentetan kegiatan itu dijawalakan terlaksana dalam periode Maret hingga Mei 2024.