Sistem KRIS BPJS Segera Berlaku, Ini Harapan Ashabul Kahfi

MAKASSAR – Sehubungan dengan sistem baru yang akan diterapkan oleh BPJS pada Juli 2022 mendatang, terutama untuk peserta Kelas tiga, yaitu Kelas Rawat Inap Standar (KRIS), Anggota Komisi IX DPR RI, Ashabul Kahfi, meminta agar biaya tidak dinaikkan.

Baca Juga : Dukung Ekosistem Electrifying Tourism, PLN Selesaikan 3 Infrastruktur di Sultra

Ia mengatakan, sistem yang masih sementara dibangun bersama BPJS Kesehatan ini menjadi satu pilihan, akan tetapi ia berharap kepada pemerintah agar pembayaran tidak dinaikkan.

“Sistem itu kan masih sementara kita godok bersama BPJS Kesehatan. Kalau saya gini, oke silakan kalau memang pada akhirnya KRIS itu jadi satu pilihan. Tapi harapan saya kepada pemerintah, untuk peserta BPJS kelas tiga, saya minta tidak dinaikkan iurannya,” katanya, Rabu (22/6/2022).

Menurut politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini, peserta BPJS kelas tiga tergolong kurang mampu, sehingga pembayaran iuran akan menjadi masalah

“Cuma kita hargai kesadaran mereka mau membayar sebagai peserta selama ini. Jadi iuran ini memang akan menjadi masalah,” ucapnya.

Dengan diterapkan sistem KRIS, kata Kahfi, membutuhkan sosialisasi agar masyarakat bisa menerimanya dengan baik. Dan ia juga memohon agar untuk kelas tiga tidak dibebani.

“Kadang sebuah kebijakan itu baik, tapi karena kurang sosialisasi, sehingga terjadi penolakan. Tapi saya sebagai Anggota DPR Komisi IX, sebagai wakil rakyat, memohon kepada pemerintah, kalau pun harus diterapkan ini KRIS, kelas standar, silakan. Tapi kelas tiga jangan dibebani,” terangnya lagi.

Di Makassar dua rumah sakit yang akan menjalani uji coba, yaitu RS Wahidin dan RS Tajuddin, yang akan ditinjau pada 25 Juli 2022 nanti.

Seperti yang diketahui, BPJS Kesehatan akan menggabungkan layanan kelas 1,2, dan 3 menjadi satu, melalui sistem KRIS yang akan segera dilaksanakan. Kini BPJS tengah melakukan simulasi dan perhitungan tarif kelas Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang akan dilebur. Maka dari itu, layanan kelas tetap berlaku hingga kini.