MAKASSAR – Sebagai upaya dalam mendorong partisipasi aktif perempuan dalam pengelolaan bentang lahan dan untuk dapat mengintegrasikan pemberdayaan perempuan ke dalam berbagai produk kebijakan pembangunan, World Agroforestry (ICRAF) bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A) Provinsi Sulawesi Selatan melalui Land4Lives, mengadakan Diskusi lokakarya dengan tema ‘Perempuan dan Perubahan Iklim’, yang dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Abdul Hayat Gani yang diwakili oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan dan Keluarga Berencana, Andi Mirna.

Baca Juga : DP3AP2KB Lutra Siap Dampingi Istri Petani Wujudkan Peningkatan Produktivitas Kakao

“Kami mengapresiasi inisiatif untuk menghimpun informasi dari berbagai organisasi perangkat daerah di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan ini yang akan menjadi landasan dari kegiatan tindak lanjut lainnya. Termasuk di antaranya penguatan kapasitas jajaran perangkat daerah dalam menghasilkan kebijakan responsif gender,” katanya.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. jelas Mirna, telah menempatkan aspek gender sebagai salah satu lingkup dari pelaksanaan pembangunan dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah No. I Tahun 2016 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Daerah.

“Pengarusutamaan gender bertujuan untuk meningkatkan kedudukan. peran, dan kualitas perempuan serta Menjamin hak yang sama antara perempuan dan laki-laki untuk menikmati hak-hak warga negara di bidang ekonomi, sosial budaya, politik, dan hukum. Upaya ini perlu dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinir pada seluruh perangkat daerah dan instansi,” tambahnya.

Dalam konteks perubahan iklim, beberapa studi dan laporan UN menyebutkan bahwa di seluruh dunia. perempuan bergantung pada sumber daya alam namun memiliki lebih sedikit akses akan sumber daya alam tersebut. Perubahan iklim memberikan dampak berbeda terhadap perempuan yang secara konsisten dirugikan dalam dukungan kelembagaan berupa penyuluhan, penyebaran informasi, dukungan teknis dan layanan lainnya.

Koordinator Provinsi Proyek Sustainable Landscapes for Climate-Resilient Livelihoods (Land4Lives), M. Syahrir mengatakan upaya pemerintah Sulawesi Selatan sejalan dengan kegiatan yang dilakukan dalam proyek Land4Lives.

Land4Lives yang dijalankan oleh ICRAF Indonesia adalah proyek lima tahun yang didanai oleh Pemerintah Kanada Melalui Global Affairs Canada, bertujuan mendukung upaya pemerintah mencapai prioritas. pembangunan nasional dalam menciptakan penghidupan berketahanan iklim dan ketahanan pangan untuk Masyarakat rentan, khususnya perempuan dan anak perempuan di Indonesia.

“Kami mendukung komitmen pemerintah Sulawesi Selatan dalam pengarusutamaan gender, karena salah satu prinsip yang diyakini dalam Land4Lives adalah mendorong partisipasi aktif dari masyarakat rentan khususnya perempuan dan anak perempuan dalam pengelolaan bentang lahan terutama dalam menghadapi perubahan iklim,” katanya.

Diskusi lintas OPD ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dalam upaya penguatan peran perempuan dalam Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim menghimpun informasi tentang kegiatan pemberdayaan perempuan yang telah dilaksanakan oleh instansi pemerintah; dan memulai dialog serta diskusi lintas OPD terkait kebijakan, peraturan, dan kegiatan yang responsif gender.

“Kegiatan diskusi ini hanyalah awal dari kemitraan kami dengan pemerintah daerah provinsi. Kami harapkan akan ada tindak lanjut yang nyata yang berhubungan dengan penguatan produk kebijakan yang Makin mendorong peran aktif perempuan dalam mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim,” katanya.