MAKASSAR – Menyikapi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Yudi Frianto SIK, M.H bersama pemerintah Kota Makassar, TNI, PT. Pertamina Regional Sulawesi, Serikat Buruh, Mahasiswa menggelar Focus Group Discussion (FGD) dampak sosial di masyarakat yang berpotensi terhadap aksi protes.

Baca JugaLaporan Meningkat Mengikut Kenaikan Harga BBM di Selayar

Kasubsipidm Sihumas, IPTU Burhanuddin Karim menjelaskan bahwa Kapolres Pelabuhan mengajak stakeholder dan buruh mahasiswa berdiskusi melalui Coffe Morning bahas kenaikan harga BBM.

“Melalui Coffee Morning Kapolres AKBP Yudi Frianto mengajak stakeholder dan buruh serta Mahasiswa guna mengambil langkah untuk bisa menyampaikan kepada masyarakat bahwa kebijakan dan keputusan pemerintah pusat sudah melalui kajian terkait tarif kenaikan harga BBM,” ungkapnya.

Lanjutnya, ditengah diskusi dilakukan dengar pendapat dari sejumlah pihak terkait sehingga kegiatan serupa dapat menjadi role model untuk menyuarakan pendapat.

“Disela – sela Coffe morning dilakukan dengar pendapat dari pemerintah kota makassar, PT. Pertamina, serikat Buruh dan Mahasiswa. Dengan adanya kegiatan seperti ini, bisa menjadi role model pelaksanaan mengemukakan pendapat di depan umum dengan cara yang tepat, tertib dan aman,” jelasnya.

Lebih lanjut, diharapkan lewat Focus Group Discussion (FGD), bisa mengidentifikasi permasalahan, dan menemukan solusi agar dampak sosial kebijakan penyesuaian Harga BBM dapat ditekan.

“Sebagai langkah dalam menghadapi kenaikan harga BBM, Pemerintah menyiapkan Bantuan berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM yang diperuntukkan kepada 20,65 juta keluarga. Selain itu, bantuan juga berupa Bantuan Sosial Upah yang diberikan kepada 16 juta pekerja dengan syarat memiliki gaji maksimal Rp 3,5 Juta per bulan,” terangnya.

Tambahnya, Polri khususnya Polres Pelabuhan Makassar siap mengawal penyaluran BLT dan berharap masyarakat ikut mensosialisasikan hal itu.