RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar (UNM) telah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang bersejarah dengan Dinas Pendidikan Kota Makassar.

MoU ini bertujuan untuk menguatkan kerjasama dalam mengembangkan pendidikan inklusi di kota ini. Penandatanganan MoU ini juga disaksikan oleh aktivis difabel Sulawesi Selatan.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, H. Muhyuddin, SE, MM, menjelaskan bahwa tujuan kerjasama ini sangat sejalan dengan visi misi Walikota Makassar yang menekankan pentingnya revolusi pendidikan di mana semua warga harus memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan.

Dalam sistem pendidikan inklusi, baik siswa normal maupun siswa difabel diberikan kesempatan untuk belajar dalam lingkungan yang sama.

H. Muhyuddin juga menyoroti bahwa semua sekolah di bawah Pemerintah Kota Makassar telah diinstruksikan untuk menjadi sekolah penyelenggara inklusi.

Dalam perjanjian kerjasama ini, disediakan ruang bagi sekolah-sekolah, baik di tingkat Sekolah Dasar maupun Sekolah Menengah Pertama, untuk melakukan program Praktik Kerja Lapangan (PKL) serta program kampus mengajar.

Selain itu, kerjasama ini juga akan melibatkan pengembangan kurikulum dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik.

Sementara itu, Aktivis Difabel Sulawesi Selatan, Abd Rahman Daeng Gusdur, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kerjasama ini. Menurutnya, ini adalah langkah yang sangat positif dan memperkuat sistem pendidikan inklusi di Kota Makassar.

Sebelumnya, sistem ini dianggap belum terorganisir dengan baik, dan kerjasama antara kedua lembaga ini menunjukkan komitmen Walikota Makassar untuk meningkatkan pendidikan masyarakat khususnya bagi kelompok yang rentan seperti difabel.

Dengan penandatanganan MoU ini, diharapkan bahwa pendidikan inklusi di Kota Makassar akan semakin berkembang, memberikan kesempatan yang lebih besar bagi semua siswa untuk belajar dan berkembang dalam lingkungan pendidikan yang inklusif dan ramah bagi semua.(**)