Makassar – Warga di kelurahan Lembo
mengikuti Sosialisasi Pemahaman Ideologi Pancasila dengan tema membumikan pancasila kepada generasi muda bertempat di jalan Tinumbu lorong 165 kelurahan Lembo, Makassar pada Minggu (12/06/22).

Kegiatan ini dilaksanakan dengan peserta sebanyak 40 orang dari warga sekitar menghadirkan narasumber sekakigus membuka kegiatan, Ketua Umum LSM GERAK INDONESIA DIV Sulsel, Kadar Hakim.

“Kegiatan ini sangat penting untuk menanamkan kembali pentingnya kesadaran berbangsa pada setiap remaja di lingkungan masyarakat dalam mencegah perpecahan dan konflik sosial,” ujarnya.

Lebih lanjut Kadar menambahkan, remaja sekarang ini hanya hafal isi dari Pancasila. Namun, cenderung tidak memahami makna dari Pancasila itu sendiri. Oleh karena itu, dengan mengikuti sosialisasi ini diharapkan memiliki pemahaman yang lebih luas dan mendalam tentang apa yang terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945 serta menerapkannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Salah satu bentuk pembinaan ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan agar lebih dipahami oleh seluruh elemen masyarakat dalam hal ini sebagai generasi bangsa yang ada pada lingkungan ini.

Pancasila memiliki beberapa fungsi selain sebagai dasar negara juga merupakan pandangan hidup, kepribadian dan jiwa bangsa Indonesia serta sebagai sumber hukum Negara Indonesia. Sementara tujuan dari bangsa sudah termaktub dalam UUD 1945 alinea ke empat. Jadi semua tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia sudah diatur dengan rinci dan jelas.

Selain itu,secara simbolik sila ke-3 Pancasila dilambangkan dengan pohon beringin yang menandai tempat berteduh ataupun berlindung. Dari simbol tersebut dapat kita makna sila ke-3 sebagai representasi seluruh rakyat Indonesia bisa berlindung dan berteduh di bawah naungan Negara Indonesia.

Contoh Sikap Sila ke-3 Dalam Kehidupan

Setelah mengetahui dan mengerti makna dari sila ke-3 yang terdapat pada Pancasila, selanjutnya kami sudah rangkumkan beberapa contoh sikap sila ke-3 dalam kehidupan agar lebih mudah mengerti.

Contoh sikap sila ketiga di lingkungan masyarakat yaitu:

Mengkonsumsi dan membeli produk dalam negeri.

Selalu bersikap toleransi dan menghindari sikap meremehkan suku adat lain.

Senantiasa menanamkan rasa untuk selalu mengutamakan kerukunan serta persatuan bangsa Indonesia dibandingkan dengan kepentingan kelompok, diri sendiri, dan golongan.

Selalu berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang ada di lingkungan masyarakat yang diadakan di sekitar tempat tinggal, seperti kerja bakti Minggu atau siskamling.

Tertib dan rela membayar pajak sesuai ketentuan yang berlaku dan waktunya.

Tidak merasa keberatan untuk mengorbankan harta, tenaga, maupun jiwa raga apabila diperlukan untuk dapat melindungi kedaulatan bangsa dan negara Indonesia.

Senantiasa menaati aturan yang berlaku. Mencintai semua keberagaman budaya di Indonesia.

“Semakin memudarnya pemahaman, penghayatan, dan pengamalan Pancasila, terutama generasi milenial. Menguatnya ideologisasi, formalisasi, dan simbolisasi agama yang bisa mengancam eksistensi Pancasila. Menguatnya sikap intoleransi atas nama agama. Sikap ini bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila,” ucap kadar Hakim ketua LSM GERAK Indonesia Sulsel.

Sementara itu, Ketua Panitia Yuliarni menambahkan, dengan adanya sosialisasi ini diharapkan seluruh elemen masyarakat terutama para generasi muda memiliki pemahaman yang benar tentang Pancasila dan Wawasan kebangsaan.  Karena ada beberapa paham yang benar-benar harus dihindari sebagai bangsa Indonesia, yaitu komunisme,  liberalisme, kapitalisme dan ektrimisme keagamaan.”

Protokol kegiatan, Syafaruddin menyampaikan bahwa pembinaan ideologi pancasila dan wawasan kebangsaan ini menurutnya sangat penting dalam rangka meningkatkan dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa, terlebih di negara yang terdiri dari bermacam-macam suku bangsa dan agama.

“Pemahaman yang komprehensif terhadap Pancasila yang dilahirkan oleh segenap potensi bangsa, para pejuang dan juga ulama serta tokoh agama-agama lainnya, serta pemahaman terhadap UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika juga merupakan modal utama untuk membangun bangsa dan negara yang terdiri dari banyak ragam suku bangsa dan agama atau kepercayaan,” ujarnya.

Dalam penjelasannya terkait fungsi dari Pancasila dan UUD 1945, ia mengatakan, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dalam kehidupan masyarakat memiliki fungsi penting dalam kehidupan sehari-hari warga negara.

Baca Juga : Jokowi dan Lutfi Digugat Sejumlah LSM Persoalan Minyak Goreng

Pewarta: Yuliarni