Sejalan dengan AJI Makassar, Ketua PJI Sulsel, Syafril Rahmat memandang proses hukum terhadap pelaku kekerasan pers selama ini terkesan lamban, terlebih jika melibatkan oknum aparat.

“Berbanding terbalik jika yang dilaporkan itu rekan-rekan pers. Contoh dalam kasus dugaan pelanggaran ITE. Jadi terkesan ada diskriminasi alias tebang pilih bila mana pelaku kekerasan itu dari oknum aparat,” tegas Ariel, sapan akrab Ketua PJI Sulsel.

Sementara itu Ketua IJTI Sulselbar, Andi Muhammad Sardi menambahkan, buka puasa empat organisasi jurnalis ini merupakan kali pertama terjadi sejak empat organisasi ini eksis di Sulsel.

“Ini kali pertama empat organisasi jurnalis berkumpul bersama. Kami harap hubungan yang baik ini tetap berjalan ke depan,” kata Idho, sapaan akrabnya.

Idho juga berharap empat organisasi ini solid, khususnya dalam hal advokasi kasus-kasus kekerasan jurnalis.

Hadir pula Dr Firdaus Muhammad, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar membawakan tauziah singkat jelang buka puasa.

Dalam tauziahnya, Dr Firdaus menyampaikan makna silaturhaim yang tergambar dalam acara buka puasa bersama empat organisasi profesi jurnalis.

“Dengan bersatunya empat organisasi jurnalis ini, maka terlihat ada ukhuwa ada kebersamaan ada persaudaran,” ucapnya.